Aktifitas menjemukan telah menjadi sebuah keseharian bagi
semua orang dalam ruang lingkup sebuah bangunan bernama Sekolah. Untuk seorang
siswa yang mencari pengetahuan, atau itulah perkataannya. Setiap hari menuntut
ilmu dari guru terkasih yang senantiasa memberi segala hal, termasuk hati
–termakan akan kekesalan mengajarkan sesuatu yang sama untuk ribuan kalinya
dalam sebuah masa jabatan– bagi murid-murid tercintanya.
Itulah masa SMA.
Pada awalnya semua orang merasakan sebuah kenatusiasan
tersendiri akan suatu status yang telah melekat dengan nama “Siswa SMA.”
Keren, baru, bangga, atau bahkan beban adalah salah satu perasaan yang hinggap setelah kita mendapati bahwa kita telah dewasa, atau setidaknya menjadi remaja yang sedang mencari jati diri, atau sekali lagi itulah perkataannya. Dan intinya, Awal jejang SMA adalah sesuatu yang baru dengan ekspektasi berbeda-beda bagi kita semua.
Namun, itu hanya pada awalnya. Lalu, bagaimana dengan
selebihnya?